Empat Perusahaan di Inhil Tidak Hadir Saat Hearing, Undangan Wakil Rakyat Seperti Tak Dihargai

Muridi Susandi (duduk kursi tengah depan) saat menyampaikan kekecewaannya terhadap perusahaan yang tidak menghadiri undangan wakil rakyat, Rabu (27/1/2021) malam di Gedung DPRD Inhil.

INHIL, WARGANET.CO – Empat perusahaan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tidak hadir saat hearing atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang perkebunan plasma yang dilaksanakan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil, Rabu (27/1/2021) malam.

Ketidak hadiran perwakilan perusahaan yang di undang wakil rakyat tersebut membuat salah satu pengurus paguyuban banjar Laskar Lambung Mangkurat Provinsi Riau, Muridi Susandi yang terlibat dalam hearing tersebut angkat bicara. Dia menilai undangan wakil rakyat seperti tidak dihargai.

Bacaan Lainnya

“Hal itu di buktikan saat undangan yang kedua kalinya di layangkan kepada perusahaan itu tidak satupun perwakilan dari pihak perusahaan yang terlihat hadir untuk memenuhi undangan RDP yang di gelar di gedung DPRD Inhil bersama masyarakat perihal bagi hasil sawit di lahan plasma, Ingat Inhil ini tempat tanah kelahiran kami, kami tidak akan mundur selangkah pun semoga perjuangan ini membuahkan hasil seperti apa yang di harapkan oleh masyarakat,” tulis Muridi Susandi akun facebook @Muridi Inhil milik pribadinya beserta unggahan video  berdurasi 1:36 menit pada Kamis (28/1).

Dalam video itu menunjukan kekecewaannya terhadap perusahaan yang tidak menghadiri undangan wakil rakyat.

“Wakil rakyat kami saja yang mengundang pak, mereka tidak hadir berarti mereka tidak menghargai wakil rakyat kami pak. Apalagi kami rakyat yang mengundangnya pak,” ucapnya.

Dia meminta ada langkah cepat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil “Kalau bisa besok sudah eksen, jangan wacana-wacana lagi dan saya minta kepada pihak DPRD besok sudah mulai mengawasinya pak. Pemkab eksen itu yang kami minta, dan hari ini kami perlu jaminan dari Pemkab dan DPRD apa kira-kira permasalahan ini akan cepat terelisasikan,”lanjutnya.

Permasalahan seperti ini sudah puluhan tahun terjadi, disebutnya bahwa banyak perusahaan-perusahaan yang membandel tapi tidak ada langkah dan tindak tegas pencabutan ijin.

“Kita tidak tau, permainan apa ini. Siapa dibelakangnya tidak tau kita, nah saya tidak memprovokasi bapak-bapak saya dan bapak-bapak saya semua disini. Tapi saya takut pak mereka kehabisan kesabaran, seperti kejadian di Pungkat. Jangan masyarakat lagi yang menjadi korban,”tegasnya.

Diakhir, dia juga mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada anggota DPRD Inhil yang sudah mempasilitasi RDP.

Penulis: Ayendra

Pos terkait